Asam urat merupakan penyakit degeneratif atau penyakit yang kerap terjadi seiring bertambahnya usia seseorang. Penyakit asam urat atau secara medis disebut Hiperurisemia-Gout arthritis merupakan penyakit yang ditandai dengan meningkatnya kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,0 mg/dl pada pria, dan lebih dari 6,0 mg/dl pada wanita.
Untuk dapat melihat kadar asam urat, dapat diperiksakan dengan cara memasukkan sampel darah yang didapatkan dari penusukan di ujung jari, kemudian darah tersebut diteteskan ke dalam strip asam urat pada alat pemeriksaan.
Pantangan asam urat dan pencegahannya
Hiperurisemia dapat terjadi akibat meningkatnya produksi ataupun menurunnya pembuangan asam urat, atau kombinasi dari keduanya. Penyakit asam urat merupakan penyakit yang menyerang sendi-sendi kecil dan menduduki urutan kedua terbanyak setelah penyakit osteoarthritis.
Data yang didapat dari World Health Organization (WHO) menunjukkan penderita gangguan sendi di Indonesia mencapai 81% dari populasi dan hanya sekitar 24% yang memeriksakan diri ke dokter. Sebelum membahas pantangan dan pencegahan asam urat, kenali terlebih dahulu keluhan yang dapat timbul terkait dengan adanya penyakit asam urat.
Keluhan:
- Bengkak pada sendi
- nyeri sendi yang mendadak, biasanya muncul pada malam hari
- Bengkak disertai rasa panas dan kemerahan
- demam, menggigil, dan nyeri badan
Apabila serangan pertama, 90% kejadian hanya pada 1 sendi dan keluhan dapat menghilang dalam 3-10 hari walau tanpa pengobatan.
Faktor Risiko:
- usia dan jenis kelamin
- obesitas
- alkohol
- hipertensi
- gangguan fungsi ginjal
- penyakit-penyakit metabolik
- pola diet
- obat: aspirin dosis rendah, diuretik, obat-obat TBC
Penyakit asam urat merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan cara mengatur pola diet, maksud dari diet adalah bukan berhenti mengonsumsi makanan, namun diet berarti pengaturan konsumsi makanan yang bertujuan mencegah munculnya penyakit tersebut.
Pencegahan asam urat melalui pantangan dalam diet: apa yang baik dan tidak baik dikonsumsi?
Asam urat diproduksi ketika tubuh menghasilkan suatu zat kimia yang disebut purin. Pembentukan purin di dalam tubuh adalah sesuatu hal yang terjadi secara alami, namun purin merupakan zat kimia yang juga dapat ditemukan pada makanan tertentu.
Perlu diperhatikan bahwa tidak semua makanan yang mengandung purin tidak boleh dikonsumsi, karena kadar asam urat di dalam tubuh tetap harus terkontrol. Berikut detail diet yang harus dilakukan untuk mencegah penyakit asam urat.
- Mengurangi berat badan
Sudah disebutkan di atas bahwa salah satu faktor risiko terjadinya asam urat adalah orang dengan obesitas (indeks masa tubuh >30). Studi menunjukkan bahwa dengan mengurangi jumlah kalori dan berusaha mengurangi berat badan, dapat menurukan jumlah asam urat di dalam darah walaupun tanpa melakukan diet purin ketat. Penurunan berat badan juga membantu untuk dapat mengurangi terjadinya stress pada persendian sehingga baik untuk mencegah penyakit lain yang disebabkan karena gesekan berlebihan atau stress pada persendian.
- Karbohidrat kompleks
Mengonsumsi lebih banyak buah-buahan, sayuran, dan padi-padian merupakan sumber makanan yang mengandung karbohidrat kompleks yang baik untuk menghasilkan energi di dalam tubuh namun tidak menyebabkan jumlah purin di dalam tubuh. Kurangi mengonsumsi kue manis, permen, dan berbagai makanan serta minuman yang mengandung gula tambahan seperti fruktosa.
- Air
Sangat penting untuk lebih banyak mengkonsumsi air putih karena penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara mengonsumsi air putih yang banyak dalam sehari dengan berkurangnya kejadian gout arthritis atau asam urat. Disarankan untuk meminum 8-16 gelas air putih dalam sehari.
- Lemak
Hindari mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh dari daging merah (sapi, kambing).
- Protein
Konsumsi protein yang berasal dari yoghurt maupun susu rendah lemak berhubungan dengan berkurangnya jumlah asam urat di dalam darah.
- Organ dalam hewan (jeroan)
Hindari mengonsumsi jeroan atau organ dalam hewan seperti hati, benalu, usus, ginjal, dan perut sapi karena mengandung purin yang sangat tinggi dan dapat meningkatkan jumlah asam urat di dalam darah.
- Seafood
Hindari mengkonsumsi seafood yang mengandung purin seperti ikan-ikan kecil, sarden, remis, ikan yang berasal dari air tawar, dan tuna.
Contoh menu yang dapat dikonsumsi selama melakukan diet pencegahan asam urat:
- Sarapan pagi
- Sereal dengan memperhatikan komposisi (harus rendah gula), dapat ditambahkan susu rendah lemak
- Secangkir kopi (kafein terbukti dapat menurunkan risiko penyakit asam urat
- Air putih
- Makan siang
- Dada ayam yang dipanggang
- Salad yang dibuat dari campuran sayuran hijau dengan cuka dan minyak zaitun
- Susu rendah lemak
- Air putih
- Makanan ringan di siang hari
- Buah-buahan segar (strawberry, cheri, jambu dll, hindari alpukat!)
- Air putih
- Makan Malam
- Salad yang dibuat dari campuran selada, tomat, dan timun
- Tahu, telur
- Nasi
- Air putih
Beberapa guideline juga merekomendasikan beberapa hal berikut ini untuk dapat mengurangi risiko terkena penyakit asam urat:
- Membuat minuman dengan cara mencampurkan satu buah lemon dengan satu setengah sendok teh baking soda, diaduk dan kemudian diminum dengan segera.
- Memasukkan garam ke dalam air yang akan digunakan untuk mandi dan gunakan air tersebut untuk membasahi tubuh anda, garam terbukti dapat membuat sendi menjadi rileks dan meredakan nyeri yang dirasakan pada persendian. Lakukan hal tersebut 2-3 kali dalam seminggu.
- Jahe telah dibuktikan oleh berbagai penelitian sebagai anti inflamasi atau anti radang. Salah satu jurnal bahkan mengatakan bahwa jahe dapat dikonsumsi dan berguna untuk mengobati penyakit asam urat dan nyeri yang ditimbulkan dengan cara mencampurkan tumbukan temulawak dan tumbukan jahe yang telah dikeringkan ke dalam segelas air hangat, dapat diminum dua kali sehari. Selain itu, dapat juga dengan mencampurkan akar jahe kedalam air mendidih dan diminum satu kali sehari.
- Vitamin C juga telah dibuktikan dari berbagai studi berkhasiat sebagai anti inflamasi atau anti radang. Vitamin C dapat dikonsumsi sebanyak 500 mg sehari.
- Cuka apel
Cuka apel dapat diminum 1-2 sendok makan dan dilarutkan di dalam segelas air. Cuka apel juga dapat dimanfaatkan dengan cara merendamkan kaki selama 30 menit ke dalamĀ campuran 4 gelas air ditambah 1 gelas cuka apel.
Cara lain selain merendam kaki secara langsung, dapat juga menggunakan kain yang dimasukkan ke dalam campuran tersebut, kemudian dibalutkan ke area persendian yang nyeri selama 15 menit.
Selain diet, olahraga yang teratur juga dapat mencegah penyakit gout atau asam urat. Studi menunjukkan bahwa pria yang berlari sejauh 5 kilo sehari mengalami penurunan risiko terkena penyakit gout sebanyak 50%.
Olahraga yang dapat dilakukan diantaranya dengan menggerakkan sendi, yoga, latihan aerobik seperti berjalan, menaiki tangga, dan berenang.