Batas Normal Gula Darah
Memahami batas normal glukosa darah bukanlah perkara yang sulit, dan hal tersebut merupakan kunci dari melakukan terapi oleh diri sendiri untuk mencegah terjadinya penyakit diabetes.
Untuk memastikan diagnosis, diperlukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang:
- Pemeriksaan fisik:
- Penilaian berat badan dan IMT
- Mata: adanya penurunan visus (tajam pengelihatan), lensa mata buram
- Ekstremitas: uji sensibilitas kulit dengan mikrofilamen
- Pemeriksaan penunjang:
- Gula darah puasa ( normal = < 126)
- Gula darah sewaktu ( normal = < 200)
- Urinalisis
- HbA1c (Gold Standar) harus dibawah 6,7%
Seseorang yang telah terdignosis penyakit DM harus melakukan terapi komprehensif yang direncanakan, yaitu modifikasi gaya hidup, karena obat sifatnya hanya mengontrol gula darah dan mengurangi gejala.
Diabetes mellitus (DM) terbagi menjadi 2 yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya secara umum adalah, pada DM tipe 1 yang terjadi adalah jumlah insulin yang diproduksi tubuh sangat sedikit, sedangkan DM tipe 2 insulin yang dikeluarkan oleh tubuh tidak dapat melakukan perannya dalam mengontrol gula darah dengan baik.
Selain melihat hasil pemeriksaan penunjang berupa gula darah puasa, gula darah sewaktu, urinalisis, serta dengan melihat gold standar HbA1c. Komunitas diabetes Internasional yang ahli terhadap masalah diabetes merekomendasikan batas gula darah normal menurut National Institute for Clinical Excellence (NICE) seperti berikut:
NICE merekomendasikan batas jumlah gula darah manusia | |||
Target pasien | Setelah bangun dari tidur | Sebelum makan (pra prandial) |
Minimal 90 menit setelah makan (post prandial) |
*Bukan pasien diabetes | 4.0 – 5.9 mmol/L | Di bawah 7.8 mmol/L | |
Diabetes tipe 2 | 4 – 7 mmol/L | Di bawah 8.5 mmol/L | |
Diabetes tipe 1 | 5 – 7 mmol/L | 4 – 7 mmol/L | 5 – 9 mmol/L |
Pasien anak (diabetes tipe 1) | 4 – 7 mmol/L | 4 – 7 mmol/L | 5 – 9 mmol/L |
*untuk pasien yang tidak didiagnosis diabetes bukan berdasarkan guideline dari NICE.
Batas gula darah normal dan gula darah yang termasuk pasien diabetes
Mayoritas orang yang sehat, kadar gula di dalam darah adalah sebagai berikut:
- Di antara 4.0 – 6.0 mmol/L (72 – 108 mg/dL) untuk gula darah puasa
- Di atas 8 mmol/L (140 mg/dL) untuk gula darah 2 jam setelah makan
Untuk pasien diabetes, target dari gula darah adalah sebagai berikut
- Sebelum makan: 4 – 7 mmol/L untuk pasien dengan diagnosis diabetes tipe 1 dandiabetes tipe 2
- Setelah makan: di bawah 9 mmol/L untuk pasien dengan diabetes tipe 1 dan di bawah 8.5 mmol/L untuk pasien dengan diagnosis diabetes tipe 2.
Kadar glukosa darah dalam mendiagnosis pasien diabetes
Tabel di bawah ini menunjukkan kriteria diagnosis untuk pasien yang termasuk pra diabetes maupun diabetes.
Kadar gula darah pada pasien untuk mendiagnosis diabetes | |||
Waktu uji glukosa darah | Normal | Prediabetes | Diabetes |
Random | Di bawah 11.1 mmol/l di bawah 200 mg/dl |
N/A | 11.1 mmol/l atau lebih 200 mg/dl atau lebih |
Glukosa puasa | Di bawah 6.1 mmol/l di bawah 108 mg/dl |
6.1 – 6.9 mmol/l 108 – 125 mg/dl |
7.0 mmol/l atau lebih 126 mg/dl atau lebih |
2 jam post – prandial (setelah makan) | Di bawah 7.8 mmol/l di bawah 140 mg/dl |
7.8 – 11.0 mmol/l 140 – 199 mg/dl |
11.1 mmol/l atau lebih 200 mg/dl atau lebih |
Berikut ini adalah beberapa cara melakukan tes glukosa darah:
- Uji glukosa darah plasma secara random
Sampel darah yang diambil untuk dilakukan uji glukosa darah dapat dilakukan kapan pun. Uji jenis ini tidak dibutuhkan banyak perencanaan terlebih dahulu sebelum melakukan es, biasanya dilakukan dalam rangka mendiagnosis adanya kemungkinan penyakit diabetes tipe 1
2. Uji glukosa plasma saat puasa
Pemeriksaan/ uji gula darah saat puasa dilakukan sebelum pasien mengonsumsi apapun setidaknya selama kurun waktu 8 jam (tes ini biasanya dilakukan pada pagi hari, pasien diminta tidak mengonsumsi apapun pada malam hari, minimal 8 jam sebelum tes dilakukan). Guideline dari NICE menyatakan bahwa hasil glukosa plasma / gula darah yang menunjukkan seseorang berisiko tinggi untuk terkena diabetes tipe 2 jika gula darah mencapai 6.1 – 6.9 mmol/l
3. Tes toleransi gula darah oral
Tes toleransi glukosa oral meliputi pemeriksaan darah yang dimulai dari mengambil sampel darah pasien yang berpuasa terlebih dahulu (minimal selama 8 jam), kemudian pasien akan diminta mengonsumsi minuman manis yang mengandung glukosa sebanyak 75 gram. Setelah meminumnya, pasien akan diminta beristirahat sebentar selama sekitar 2 jam, dan pasien akan kembali diambil darah untuk memeriksa jumlah glukosa darahnya.
4. Tes HbA1C untuk mendiagnosis penyakit diabetes
HbA1c merupakan tes yang menunjukkan jumlah gula darah dalam periode 3 bulan sebelumnya. HbA1c merupakan baku emas penentuan diagnosis diabetes.
Ada beberapa cara untuk menjaga gula (glukosa) darah agar tetap dalam batas normal, menjaga glukosa darah agar tetap berada dalam batas normal sangat pentin untuk dilakukan bagi setiap orang karena bermanfaat untuk dapat mencegah masalah kesehatan yang disebabkan karena gula darah berlebih (diabetes). Pasien yang telah terdiagnosis diabetes tidak dapat disembuhkan, namun yang hanya bisa dilakukan adalah mengontrol gula darah tersebut sehingga tidak menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Lakukanlah beberapa hal berikut untuk mencegahnya:
- Rencanakan pola makan atau pola diet gizi seimbang setiap hari dan miliki niat serta tekad yang kuat untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat
- Lakukanlah aktifitas fisik baik yang ringan, sedang, atau bahkan yang lumayan berat. Beberapa studi membuktikan bahwa orang yang memiliki kebiasaan menghabiskan hari – harinya hanya dengan duduk pasif dan diam lebih rentan terkena berbagai penyakit yang merugikan
- Lakukan check up kesehatan secara keseluruhan untuk mendeteksi adanya kemungkinan atau risiko penyakit (termasuk diabetes)
Penting untuk memahami perbedaan penyebab dari naik atau turunnya glukosa darah
-
Penyebab naiknya glukosa darah
- Mengonsumsi snack atau makanan yang mengandung zat karbohidrat berlebihan
- Tidak melakukan aktifitas fisik yang cukup
- Tidak mengonsumsi obat diabetes (bagi pasien yang telah didiagnosis oleh dokter dan diresepkan obat diabetes)
- Efek smaping dari beberapa obat
- Perubahan hormon (contohnya pada wanita, terjadi perubahan hormon selama menstruasi)
- Mengalami stress atau terlalu banyak beban pikiran
- Penyakit infeksi
-
Penyebab turunnya glukosa darah
- Terlambat makan
- Mengonsumsi makanan yang rendah nilai kalori dan rendah karbohidrat dari yang seharusnya dibutuhkan oleh tubuh
- Orang yang meminum alkohol sebelum mengonsumsi apapun ( dalam keadaan perut kosong)
- Mengonsumsi obat diabetes terlalu banyak sehingga menurunkan jumlah gula dalam darah secara drastis.
Efek samping dari penggunaan beberapa obat